Prinsip Etika Bisnis

Dunia bisnis semakin menjamur di dunia begitu banyak inovasi dan kreasi terjadi di dunia ini, perkembangan jaman sekarang sangat sulit di pahami pelaku bisnis membaca pola dan tingkah laku para stakeholder maupun lingkungan bisnis yang berlangsung perlu adanya kepercayaan antar sesama sehingga tercipta budaya bersaing dengan sehat dan cerdas, Etika bisnis sangat wajib di miliki pelaku bisnis yang di mana menciptakan tradisi saling percaya untuk persaingan di pasar dunia dan tetap bertangguang jawab atas kewajibanya sebagai selaku bisnis.

Bisnis yaitu suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Untuk mendapat laba pelaku bisnis harus berlandaskan pada etika dalam berbisnis untuk menciptakan laba yang maksimal tanpa adanya kerugian moral maupun finansial di lingkungan bisnis.

 

 

PEMBAHASAN

 

Bisnis sebagai profesi

Sebenarnya,bila mengacu pada pengertian profesi dalam arti luas dimana profesi diartikan sebagai “pekerjaan yang menunjang nafkah hidup ”(sonny keraf,1998) ,maka sudah sangat jelas bahwa semua aktivitas bisnis dapat dianggap sebagai profesi.

Bisnis dapat dianggap sebagai profesi karena telah sesuai dengan profesi dan ciri-ciri suatu profesi, yaitu :

  1. Profesi adalah pekerjaan dan didalam bisnis terdapat banyak jenis pekerjaan.
  2. Sebagian besar jenis pekerjaan didalam perusahaan,terutama yang dilakukan oleh jajaran manajemen,menuntut pengetahuan dan keterampilan yang tinggi, baik melalui pendidikan formal maupun melalui pelatihan dan pengalaman.
  3. Profesi menuntut penerapan kaidah moral/etika.
  4. Tuntutan kaidah moral yang tinggi menjadi keharusan dalam bisnis karena pengalaman membuktikan bahwa perilaku para pelaku bisnis menentukan kunerja perusahaan.

Dibawah ini contoh prinsip-prinsip etika dari beberapa sumber :

  1. Prinsip etika bisnis menurut caux round table (Alois . Nugroho,2001).

Prediksi john naisbitt akan adanya standar prilaku etis dunia yang universal makin mendekati kebenaran dengan munculnya prinsip etika internasional pertama dalam bidang bisnis yang dihasilkan dalam pertemuan para eksekutif amerika,eropa,dan jepang pada bulan juli 1994. Pertemuan itu dikenal dengan Caux Round Table.

Prinsip-prinsip etika bisnis menurut Caux Round Table :

  1. Tanggung jawab bisnis: dari shareholders ke stakeholders
  2. Dampak ekonomis dan sosial dari bisnis: menuju inovasi, keadilan, dan komunitas dunia.
  3. Perilaku bisnis: dari hukum yang tersurat ke semangat saling percaya.
  4. Sikap menghormati aturan.
  5. Dukungan dari perdagangan multilateral.
  6. Sikap hormat bagi lingkungan alam.
  7. Menghindari opersi-operasi yang tidak etis.

 

Penjelasan tentang prinsip diatas :

  1. Prinsip Pertama

Prinsip pertama menyiratkan bahwa perlu ada perubahan paradigma tentang tujuan perusahaan dan fungsi eksekutif perusahaan dilihat dari teori keagenan ( agency theory ). Menurut prinsip ini tujuan perusahaan adalah menghasikan barang dan jasa untuk menciptakan kemakmuran bagi masyarakat secara luas (stakeholders) dan para shareholders.

  1. Prinsip Kedua

Prinsip kedua menyiratkan bahwa kegiatan bisnis tidak hanya semata mencari keuntungan ekonmis, tetapi juga mempunyai dimensi sosial dan perlunya menegakkan keadilan dalam setiap praktik bisnis mereka. Dan juga harus selalu didasarkan atas inovasi dan keadilan serta semua pihak harus menciptakan suatu iklim dan kesadaran agar aktivitas bisnis dapat bebas bergerak secara global melampaui batas-batas suatu negara menuju satu kesatuan masyarakat ekonomi dunia.

  1. Prinsip Ketiga

Prinsip ketiga menekankan pentingnya membangun sikap kebersamaan dan sikap saling percaya.sikap ini hanya dapat dikembangkan bila para pelaku bisnis mempunyai integritas dan kepedulian sosial.

  1. Prinsip Keempat

Prinsip keempat menyiratkan perlunya dikrmbangkan perangkat hukum dan aturan yang berlaku secara multilateral.Dan diharapkan semua pihak dapt menghormati dan menaati peraturan yang berlaku.

  1. Prinsip Kelima

Prinsip kelima yaitu agar semua pihak dapat mendukung perdagangan global dalam mewujudkan satu kesatuan ekonomi dunia.

  1. Prinsip Keenam

Prinsip keenam meminta kesadaran semua pelaku bisnis akan pentingnya bersama-sam menjaga lingkungan bumi dan alam dari berbagai tindakan yang dapat memboroskan sumber daya alam yang mencemarkan dan merusa lingkungan hidup.

  1. Prinsip Ketujuh

Prinsip ketujuh mewajibkan semua pelaku bisnis dapat mencegah tindakan-tindakan yang tidak etis, seperti : penyuapan, pencucian uang, korupsi, dan praktik tidak etis lainnya.

Sukrisno Agoes dan Cenik Ardana, Etika Bisnis Dan Profesi, tantangan membangun manusia seutuhnya (Jakarta: Salemba empat,2009) hlm.126

 

 

  1. Perinsip Etika bisnis menurut Sonny Keraf (1998)

Menurut Sonny Keraf ada lima prinsip etika bisnis yang dapat di jadikan titik tolak pedoman perilaku dalam menjalankan praktek bisnis yaitu:

  1. Prinsip Otonomi

Prinsip Otonomi berdasarkan kepada sikap kemandirian, kebebasan, dan tanggung jawab. Orang yang mandiri berati orang yang mengambil keputusan dan melaksanakan tindakan dengan sendiri berdasarkan kemampuan sendiri sesuai dengan apa yang di yakininya, bebas dari tekanan dari pihak lain. Oleh karena itu syarat mutlak yang harus diciptakan untuk membentuk sikap mendiri adalah mengembangkan suasana kebebasan dalam pikiran dan bertindak. Namun harus di sertai dengan kesadaran akan pentingnya memupuk rasa tanggung jawab. Kebebasan tanpa ada rasa tnggung jawab akan memunculkan manusia pengecut dan munafik sedangkan kebebasan disertai dengan tanggung jawab akan menumbuhkan “sikap kesatria “ yaitu siakp berani bertindak dan mengatakan hal yang benar sekaligus berani dan bertanggung jawab mengakui kesalahan serta berani menanggung konsekuesinya.

 

  1. Prinsip Kejujuran

Menanamkan sikap bahwa apa yang dipikirkan adalah yang dikatakan dan apa yang dikatakan adalah yang di kerjakan. Prinsip ini juga menyiratkan kepatuhan dalam melaksanakan berbagai kotmitmen, kontrak dan perjanjian yang telah di sepakati. Prinsip kejujuran menjadi prasyarat untuk membangun jaringan bisnis dan kerja tim yang di landasi oleh rasa salaing percaya dengan semua mitra usaha dan mitra kerja.

  1. Prinsip Keadilan

Menanamkan sikap untuk memperlakukan semua pihak secara adil (fiar) yaitu sikap yang tidak membeda – bedakan dari berbagai aspek,baik dari aspek ekonomi (menyangkut distribusi Pendapatan), aspek hukum (dalam berprilaku yang sama di mata hukum) maupun aspek lainya yang diperlakukan secara sama seperti : aspek agama,ras,suku dan jenis kelamin. Untuk memperoleh kesempata yang sama dalam hal perekutan kariyawan, promosi jabatan, pemilihan mitra usaha dan sebagainya.

  1. Prinsip saling menguntungkan

menanamkan kesadaran bahwa dalam berbisnis perlu ditanamkan prinsip win – win solution artinya dalam setiap keputusan dan tindakan bisns harus diusahakan agar semua pihak merasa di untungkan.

  1. Prinsip intergitas moral

Prinsip untuk tidak merugikan orang lain dalam segala keputusan bisnis yang diambil. Prinsip ini di landasi oleh kesadaran bahwa setiap orang harus di hormati harkat dan martabatnya. Inti dari prinsip intergritas moral adalah apa yang disebut sebagai the golden rule atau kaidah emas merupakan “orang lain sebagaimana anda ingin diperlakaukan dan jangan dilakukan pada orang lain apa yang anda ingin orang lain perlakukan kepada anda”.

Sukrisno Agoes dan Cenik Ardana, Etika Bisnis Dan Profesi, tantangan membangun manusia seutuhnya (Jakarta: Salemba empat,2009) hlm.127

 

  1. prinsip etika bisnis menurut lawrence, weber (2005)

Prinsip etis merupakan tuntunan bagi perilaku moral. Contoh prinsip etika antara lain :

  • Kejujuran (honesty)
  • Pegang janji (keeping promises)
  • Membantu orang lain (helping others)
  • Menghormati hak-hak orang lain ( the rights of others )

Sementara itu, berbohong, mencuri, membahayakan/merugikan orang lain adalah contoh penyimpangan dari perilaku etis.

  1. Weiss (2006)

Mengemukakan empat prinsip etika yaitu :

  • Martabat/Hak (rights)
  • Kewajiban (Duty)
  • Kewajaran (Fairness)
  • Keadilan (Justice)

 

PENUTUP

 

KESIMPULAN

Bisnis adalah suatu profesi dan para pelaku bisnis dituntut untuk bekerja secara profesional. Dengan cara menerapkan prinsip-prinsip etika yang baik dalam bisnis. Karena peranan bisnis yaitu merealisasikan tujuan manusia dalam konteks hakikat manusia yang utuh.

 

 

DAFTAR REFERENSI

 

Agoes, sukrisno dan Cenik Ardana.2009. Etika Bisnis Dan Profesi, tantangan membangun manusia seutuhnya. (Jakarta: Salemba empat,2009)

www.wikipedia.org

 

 

 

Tinggalkan komentar